The Map Against The World (2016 Korean Historical Movie Review)

by - Saturday, June 15, 2019

The Map Against The World

"고산자, 대동여지도...."
Film yang juga dikenal dengan judul "The Great Map Of East Land" merupakan salah satu film yang hits di tahun 2016 yang disutradarai oleh Kang Woo Suk dan dibintangi oleh Cha Seung Won sebagai Kim Jeong Ho, Yu Jun Sang, dan Nam Ji Hyun sebagai Soon Sil. Film ini diadaptasi dari novel berjudul "Gosanja" ditulis oleh Park Bum Shin yang diterbitkan pada tahun 2009. Gosanja memiliki arti Guy of the old mountain sebagai julukan pada nama seorang tokoh sejarah Kim Jeong Ho. 

Film yang memukau banyak penonton, menunjukan perjalanan Gosanja seorang pembuat peta Korea pertama di masa Dinasti Joseon dapat membawa penonton dalam perjalanannya mengamati pemandangan lautan Korea yang luas, pegunungan yang indah, danau dan hutan di Korea. Kim Jeong Ho memetakan pulau-pulau korea dengan goresan kaligrafi yang akurat.

The Map Against The World

PLOT
Karena peta yang salah, ayah Kim Jeong Ho meninggal di atas pegunungan yang tinggi saat musim salju, sehingga Kim Jeong Ho memiliki keinginan yang kuat untuk membuat peta sendiri yang benar dan sesuai dengan Joseon. Ia menelusuri semenanjung Korea yang luas dan panjang yang bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan peta Joseon.

Sayangnya peta yang dikeluarkan dan dikendalikan oleh negara sangat dibatasi karena kekhawatiran bahwa rahasia negara dapat ditempatkan ke tangan musuh yang dapat mempengaruhi negara. Namun peta yang tidak digunakan akan menjadi usang dan menjadi tidak akurat ketika jalanan dibangun dan topografi tanah yang berubah. Orang-orang menaruh kepercayaan penuh pada sebuah peta yang diberikan untuk bernavigasi, maka ketidak akuratan peta tersebut dapat menyebabkan kematian. Membantu masyarakat dalam mengakses tempat tujuan mereka dengan akurat adalah salah satu alasan mengapa Jeong Ho melakukan empat tahun untuk menelusuri Korea.

The Map Against The World

Ketika Jeong Ho selesai menelusuri jalanan Korea, pekerjaan yang dia lakukan selanjutnya adalah menyalin arsip peta nasional pertama Korea yang telah ia gambar di sebuah kayu dengan mengukirnya rinci dan detail dengan tangan. Peta yang telah diukir di kayu akan lebih akurat dan mudah diproduksi secara massal untuk dibagikan pada masyarakat, selain itu juga memiliki resiko kesalahan informasi yang minim dibandingkan menulis manual dengan tangan di setiap lembar kertas. Tetapi pencetakan peta secara massal sama dengan mendistribusikan informasi secara politis dan berbahaya bagi pemerintahan. Pengaruhnya berdampak pada hak atas tanah, zona, dan kepemilikan properti dapat menjadi sengketa tanah dan masalah hukum.

Hasrat Kim Jeong Ho untuk membuat peta menyebabkan dia mengorbankan hubungan keluarganya dengan istri dan putrinya yang bernama Soon Sil. Setelah kembali dari perjalanannya 4 tahun lamanya Jeong Ho tidak mengenali putrinya yang sekarang sudah dewasa. Film ini tidak hanya berfokus pada misi Kim Jeong Ho membuat peta Korea tetapi hubungan kekeluargaan yang harus diperbaiki.

Keinginan Jeong Ho terakhir adalah membuat peta pulau Dokdo, ia pun pergi bertugas yang membutuhkan beberapa bulan untuk mencapai pulau tersebut. Satu hal yang lucu yaitu ketika Kim Jeong Ho melihat anjing laut yang ia sebut lumba-lumba saat menuju pulau Dokdo. Selain cuaca dan arus laut, masalah yang ia dapatkan yaitu ketika bertemu kapal penangkap ikan milik Jepang. Di tengah-tengah laut Kim Jeong Ho bertemu kapal Jepang, peta yang ia bawa dicuri oleh perampok Jepang. Jepang iri pada keakuratan dan detail peta Korea. Hal kejam lain yang Jepang lakukan yaitu memburu singa laut legendaris yang disebut "Gangchi" di kepulauan Dokdo hingga punah.

Berikut sedikit informasi tentang "Gangchi"


Sementara Kim Jeong Ho pergi dan harus meninggalkan keluarganya lagi untuk beberapa bulan, tragedi yang juga menjadi topik besar adalah penganiayaan terhadap orang Kristen. Agama Kristen saat itu masuk di Korea melalui Misionaris dari negara asing dan dipandang sebagai ancaman besar bagi penganut tradisi Konfusianisme. Ribuan orang percaya Korea menjadi martir di tahun 1800-an termasuk istri dan putri Kim Jeong Ho. Orang-orang Kristen mendapat hukuman sangat keras dan hukuman penggal di depan penduduk desa. Hal itulah yang terjadi pada keluarga Kim Jeong Ho.

Setelah Kim Jeong Ho pulang dari tugasnya, selain ia harus menerima kenyataan pahit tentang keluarganya masalah lain muncul. Pemerintah berusaha mengambil peta yang ia buat, tetapi di balik pemerintah ada orang-orang yang menginginkan peta itu untuk kepentingan pribadi sehingga Kim Jeong Ho pun kesulitan untuk membuat keputusan demi memperjuangkan petanya.

Kim Jeong Ho akhirnya memutuskan untuk memberikan peta yang telah ia buat kepada negara dengan syarat, ia diperbolehkan membuat peta pulau-pulau Dokdo. Di akhir cerita ia pun menemukan pulau Dokdo.

The Map Against The World

ABOUT KIM JEONG HO
Kim Jeong Ho yang disebut sebagai Gosanja atau The Guy of the old mountain adalah seorang ahli geografi dan kartografer Korea, ia lahir di Hwanghaedo tahun 1804. Peta Korea yang ia buat diterbitkan pada tahun 1861. Menyusul penerbitan Daedongyeojido pada tahun 1866, cerita tentang Kim Jeong Ho tidak terdengar lagi dan ia dianggap meninggal di tahun 1866. Menurut dokumen dari Gurbernur Jendral Korea bupati Daewongun melihat versi baru dan menjadi marah. Daewongun menangkap dan memenjarakan Kim Jeong Ho dan peta-peta tersebut dihancurkan.

KESIMPULAN
Film The Map Against The World ini menunjukan sejarah Korea yang mungkin kita tidak bayangkan bahwa sebuah pembuatan peta merupakan bagian dari sejarah besar yang dapat kita gunakan sampai sekarang ini. Film ini memang sedikitnya berat untuk kalian yang tidak biasa menonton film sejarah tapi jangan khawatir karena masih ada juga adegan humornya. Selain itu film ini juga menampilkan hamparan semenanjung Korea yang luar biasa dan bukan animasi belaka. Beberapa pemandangan yang ditampilkan yaitu Cheonji, danau kawah tertinggi di Gunung Baekdu dan Gunung Hwangmae yang terletak di kabupaten Hapcheon, dan Gyeongsang Selatan. Jika kalian suka Korea terutama budaya dan sejarahnya film ini salah satunya yang harus ditonton!

"The Map Against The World" Trailer

"역사상 가장 위대한 지도"
"지도꾼 김정호 백성을 위한 길을 열다"

Judul: The Map Against The World
Distributor: CJ Entertainment
Sutradara: Kang Woo Sook
Naskah: novel Kang Bum Shin & Choi Jung Mi
Tayang: 7 September 2016

Personal Ratings: 8.1/10
Recommended? Yes buat kalian yang suka film sageuk atau historical

source: koreanjoongangdaily.joins.com, wikipedia Gim Jeong Ho

You May Also Like

12 comments

  1. Aku itu paling demen klu drakor tema yg klasik begini, disamping pemeranny pda cantik & ganteng tpi kita bsa belajar culture mreka jg difilm2 gaya sprti ini

    ReplyDelete
  2. Filmnya juga ada unsur petualangan dan bisa membuat mata terpana sama keindahan alam difilm satu ini keren.

    ReplyDelete
  3. Kayaknya bagus filmnya , coba nanti mau nonton😂💕

    ReplyDelete
  4. Wah drakorrrr gemesssss 😍😍😍

    ReplyDelete
  5. aku bukan pecinta drakor jujur hehe tp abis baca reviewnya kayaknya filmnya bagus manarik jg buat di tonton , nanti coba ah nonton jg 😍

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagus kok ada pemandangan semenanjung Koreanya difilm ini

      Delete
  6. tiap liat film klasik gni pgen nntn tp greget bgt nunggu ending nya kwkw

    ReplyDelete
  7. Masuk wishlist ku nih soalnya menarik ��

    ReplyDelete
  8. Rekomendasi bangeeeet ini tuh, buat yang suka drama2 historical emang oke banget

    ReplyDelete
  9. Abis baca tulisan review kamu, terus nonton trailer filmnya, jadi pengen nonton full filmnya.. seru kayaknya petualangan gitu

    ReplyDelete
  10. Demi apa aku suka banget dengan film kolosal gini. Ya ampun auto nonton malam ini juga

    ReplyDelete
  11. Astaga aku baru tau film korea ini, bisa jadi referensi yang wajib di tonton selanjutnya nih

    ReplyDelete

This site is owned by Angelika, please put credits if you share it.